NERAKA
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Hadis Aqidah
Dosen Pengampu: Drs. Muhammad Yusup, M.Ag.
BAB I
PENDAHULUAN
Uraian al-Qur’an tentang neraka sungguh mengerikan. Uraian itu
menggambarkan sifat neraka, alat-alat penyiksaan yang digunakan, para penyiksa,
makanan dan minuman penghuninya, serta hubungan antar mererka.
Neraka adalah: “Api
yang berkobar, mengelupaskan kulit kepala” (Q.S. al-Ma’arij [70]: 15-16).
Dia adalah: “Api yang disiapkan Allah, berkobar dan (yang membakar) sampai
kehati (yang dibakarnya), dia ditutup rapat atas mereka (sehingga
mereka tidak dapat mengelak, apalagi) mereka (yang dibakar itu) diikat
pada tiang-tiang yang panjang” (Q.S. al-Humazah [104]: 6-9)[1]
Ayat kedua di atas
adalah sebagian dari sifat-sifat neraka yang digambarkan oleh al-Qur’an, selain
itu masih sangat banyak, di makalah ini penulis juga akan menjelaskan sifat
neraka dari hadits Nabi, hal ini karena posisi hadits Nabi sebagai penafsir
dari al-Qur’an itu sendiri.
Alasan utama
mengapa permasalah neraka ini perlu dipaparkan adalah karena meskipun
orang-orang islam sering berbicara tentang neraka, mereka ternyata tidak
mengetahui bagaimana menyelamatkan diri darinya. Mereka betul-betul tidak
peduli terhadap siksaan dan penderitaan menakutkan yang disediakan bagi para
penghuni neraka.
Selain itu,
diharapkan agar makalah ini akan dijadikan renungan yang mendalam tentang
keadaan di neraka, sehingga mereka merasa lebih ringan menghindarkan diri dari
dosa, serta yang lebih penting lagi mereka mau melakukan perbuatan-perbuatan
baik.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Gambaran Neraka
1.
Kedalaman Neraka
Abu Musa al-Asy’ari meriwayatkan, bahwa Nabi ketika menggambarkan
kedalaman neraka mengatakan: “Jika sebuah batu dijatuhkan kedalam neraka, ia memerlukan
waktu tujuh puluh tahun untuk mencapai dasarnya.”
Sebuah riwayat lain dari Abu Hurairah menceritakan, ketika para
sahabat sedang duduk menemani Nabi, tiba-tiba mereka mendengar suara sesuatu
jatuh. Nabi bertanya: “Tahukah kamu apa itu?” Para sahabat dengan takzim
menjawab: “Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui.” Nabi lalu berkata: “Itu
adalah suara batu yang dijatuhkan Allah ke dalam neraka sekitar tujuh puluh
tahun silam. Batu itu baru menyentuh tanah sekarang.”[2]
2.
Dinding Neraka
Nabi bersabda bahwa neraka dikelilingi empat dengan lebar
masing-masing empat puluh tahun. Maksudnya, masing-masing dinding begitu
lebarnya sehingga memerlukan waktu empat puluh tahun perjalanan terus-menerus
tanpa henti.
3.
Gerbang Neraka
Al-Qur’an
telah menyatakan tentang gerbang neraka:
Dan
sesungguhnya neraka jahanam itu benar-benar merupakan ancaman bagi mereka (yang
mengikuti syetan)semua, Neraka jahanam mempunyai tujuh gerbang, yang setiap
gerbangnya telah ditetapkan bagi golongan tertentu di antara mereka. (Q.S. 15: 43-44)
Nabi Muhammad sendiri bersabda: “Neraka memiliki tujuh pintu, salah
satunya disediakan bagi mereka yang menghunuskan pedang untuk melawan para
pengikutku.”
4.
Kegelapan Neraka
Nabi bersabda: “Neraka telah menyala terus menerus selama seribu
tahun. akibatnya, apinya berwarna merah. Api tersebut kemudian berkobar selama
seribu tahun lagi, sehingga warnanya berubah menjadi putih. Kemudian api
tersebut kembali menyala selama seribu tahun, sehingga warnanya menjadi hitam.
Maka, warna api neraka adalah hitam sehitam malam yang kelam.” Sumber lain
menyatakan bahwa api neraka tidaklah menyala berkilauan, melainkan warnanya
selalu hitam. Sebuah riwayat otentik dari Bukhori dan Muslim mengabarkan bahwa
Nabi bersabda: “Api dunia hanyalah 1/70 bagian dari api neraka.” Para sahabat
berkata: “Itu cukup membuat (para pendosa) menjadi abu.” Nabi kemudian berkata:
“Jika engkau menambahkan 69 derajat kepada api dunia barulah setara dengan api
neraka.” Riwayat lain menyatakan bahwa jika para penghuni neraka berbaring
dalam api dunia, mereka akan tidur nyenyak, sebab api dunia jauh lebih “dingin”
dibandingkan api neraka.
5.
Siksaan Neraka
Nabi bersabda: “Hukuman terringan bagi para pendosa adalah sepatunya
akan dipenuhi api, sehingga otaknya mendidih secara mengenaskan. Dia akan
merasakan bahwa itulah hukuman terburuk, meskipun hanyalah tingkatan paling
rendah dari siksaan neraka.”[3]
6.
Nama-nama Neraka[4]
a)
Neraka Hawiyah
Hawiyah adalah sebuah jurang yang sangat dalam, dan barang siapa
yang terjatuh kedalamnya pasti tak bisa naik kembali ke atas. Perihal neraka
Hawiyah ini Allah swt. telah berfirman:
وأما من خفت موازينه, فأمه هاوية, وما ادراك ما هية, نار
حامية.
“Maka
tempat kembalinya adalah neraka Hawiyah. Dan tahukah kamu, apakah neraka
Hawiyah itu? Yaitu api yang sangat panas.”[5]
b) Neraka Ladza
Hal ini diilustrasikan Allah dalam sebuah
firman-Nya:
كلا إنها لظى, نزاعة للشوى, تدعو من أدبر وتولى, وجمع
فأوعى.
“Sekali-kali
tidak demikian. Sesungguhnya siksa itu adalah neraka Ladza (api yang
bergejolak), yang mengelupaskan kulit kepala. Yang memanggil orang yang
membelakang dan yang berpaling dari agama. Serta mengumpulkan harta benda lalu
menyimpannya.”[6]
c) Neraka Sa’ir
Hal ini digambarkan Allah swt. dalam
firman-Nya:
وأعتدنا لهم عذاب السعير
“Dan Kami sediakan buat mereka siksa neraka
yang menyala.”[7]
d) Neraka Saqar
Hal ini tertera dalam firman Allah swt.:
سأصليه سقر, وما أدراك ما سقر, لا تبقي ولا تذر, لواحة
للبشر, عليها تسعة عشر
“Aku akan memasukkan ke dalam neraka Saqar.
Tahukah kamu, apakah neraka Saqar itu? Saqar itu tidak meninggalkan dan tidak
membiarkan. Neraka Saqar adalah pembakar kulit manusia. Di atasnya ada sembilan
belas malaikat penjaga.”[8]
e)
Neraka Huthamah
Gambaran Huthamah adalah sebagaimana firman Allah swt.:
لينبذن في الحطمة, وما ادراك ما الحطمة, نار الله
الموقدة, التي تتطلع على الأفئدة, إنها عليهم مؤصدة, في عمد ممددة.
“Sekali-kali tidak! Sesungguhnya benar-benar
dia akan dilemparkan ke dalam Huthamah. Dan tahukah kamu, apakah Huthamah itu?
Yaitu api yang disediakan Allah yang dinyalakan, yang membakar sampai hati.
Sesungguhnya ditutup rapat di atas mereka, sedang mereka itu diikat pada
tiang-tiang yang panjang.”[9]
7. Ular dan Kalajengking
Nabi Muhammad bersabda: “Sesungguhnya ada
banyak ular berleher panjang di neraka. Jika salah satu dari mereka menggigit
seorang pendosa, ia akan merasakan sakitnya selama selama empat puluh tahun
(begitu dahsyat efek racunnya).” Beliau lebih jauh menyatakan: “Sungguh, ada
banyak kalajengking di neraka yang berbentuk seperti bagal berpelana. Jika
salah satu dari mereka menggigit penghuni neraka, ia akan terus menanggung
sakitnya selama empat puluh tahun.” (HR. Ahmad)[10]
8. Makanan dan Minuman Penghuni Neraka
a) Darah Campur Nanah
“Maka, pada hari itu, tidak ada teman yang
akan menemaninya. Dan tidak ada makanan selain darah camput nanah. Tidak ada
yang memakannya melainkan orang-orang yang berdosa.” (Q.S. 69: 35-37)
b) Tanaman Berduri
“Mereka akan makan dari pohon dari zaqum
dan akan kamu penuhi perut-perut kamu dengannya. Lantas kamu akan minum dari
air yang mendidih seperti halnya unta yang kehausan. Inilah jamuan bagi mereka
pada hari pembalasan. (Q.S. 56: 52-56)
c) Ghasaq (Nanah)
“Mereka merasakan kesejukan di dalamnya,
dan tidak pula mendapat minuman. Selain air yang mendidih dan ghassaq. (Q.S. 78: 24-25)
d) Cairan Logam
“dan jika mereka meminta air, akan
diberikan kepada mereka cairan logam yang akan menghanguskan wajah mereka.
Itulah minuman yang paling buruk dan tempat istirahat paling jelek. (Q.S. 18: 29)
e) Air Nanah
“Diminumnya air nanah itu dan hampir dia
tidak bisa menelannya dan datanglah (bahaya) maut kepadanya dari segenap
petunjuk, tetapi dia tidak juga mati; dan dihadapannya masih ada adzab yang
berat. (Q.S. 14: 17)
f) Air Mendidih
“dan penduduk neraka akan diberikan minuman
air mendidih yang akan menghancurkan isi perut mereka.” (Q.S. 47: 15)
9. Rantai yang Sangat Panjang
Al-Qur’an menyatakan:
“Peganglah dia, lalu belenggulah tangannya
kelehernya. Kemudian masukkanlah dia ke dalam api neraka yang menyala-nyala.
Kemudian belitlah dia dengan rantai yang panjangnya tujuh puluh hasta.” (Q.S. 69: 30-32)
BAB III
PENUTUP
Keadaan
dan situasi yang telah digambarkan di atas merupakan terjemahan ayat-ayat
al-Qur’an dan Hadits Nabi. Karena itu gambaran di atas adalah benar dan nyata. Jika
semua kita renungkan, termasuk dosa-dosa yang telah kita lakukan, maka tampak
lebih mudah bagi kita mengubah jalan hidup kita. Manusia dapat meyakinkan
dirinya tentang adanya siksa neraka, untuk kemudian mengarahkan dirinya
melakukan perbuatan-perbuatan baik. Kendati demikian, ada satu persyaratan,
yakni manusia harus memiliki keyakinan teguh terhadap kebenaran Allah dan
rasul-Nya, serta memiliki kepercayaan bahwa keadaan di neraka merupakan hal
yang tidak perlu diragukan.
Akhirnya
hanya orang-orang yang waspada dan ikhlas saja yang dapat mempersiapkan diri
menghadapi kematian. Orang-orang semacam inilah yang dapat menghindarkan diri
dari neraka; tidak terpengaruh jebakan kekayaan, kehormatan, kemegahan dan
kekuasaan. Ketika seorang akan disiksa, dia tidak memperoleh keebebasan.
Hatinya akan berbisik: “Aduh, kematian itu benar-benar mengakhiri segalanya,
hartaku, kekayaanku, dan kebangsawananku, semuanya tidak bermanfaat.”
Tidak
tertarik mencari kenikmatan surga serta tidak peduli terhadap keselamatan
neraka adalah sifat orang-orang bodoh. Nabi bersabda: “Berusahalah sedapat
mungkin meraih surga, dan jauhkanlah
sedapat mungkin dari neraka.”
Daftar Pustaka
Marzuki, Ahmad Choiron. Qiamat Surga dan Neraka. Yogyakarta:
Mitra Pustaka. 1997.
Islam, Khawaja Muhammad. Mati itu Spektakuler. Jakarta:
Serambi Ilmu Semesta. 2004.
Shihab, Muhammad Quraisy. Kehidupan Setelah Kematian Surga yang
dijanjikan al-Qur’an. Tangerang: Lentera Hati. 2008.
[1] Quraisy Shihab, Kehidupan Setelah Kematian Surga yang dijanjikan
al-Qur’an (Tangerang: Lentera Hati, 2008), hlm. 163.
[2] Khawaja Muhammad Islam, Mati itu Spektakuler (Jakarta: Serambi,
2004), hlm. 203.
[3] Ibid... hlm. 204
[4] Choiron A. Marzuki, Qiamat Surga dan Neraka (Yogyakarta: Mitra
pustaka, 1997), hlm. 194
[5] Q.S. al-Qari’ah: 8-11.
[6] Q.S. al-Ma’arij : 15-18
[7] Q.S. al-Mulk : 5.
[8] Q.S. al-Muddatsir: 26-30
[9] Q.S. al-Humazah: 5-9
[10] [10] Khawaja
Muhammad Islam, Mati itu Spektakuler (Jakarta: Serambi, 2004), hlm. 208.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar