Al-Qur’an dikumpulkan berawal pada zaman Abu Bakar r.a. oleh Zaid ibn
Tsabit, tetapi langkah ini ditentang oleh Ubai ibn Ka’ab, Abullah ibn Mas’ud
dan Salim Maula Abi Hudzaifah. Lalu
Utsman r.a. kembali mengumpulkan mushaf atas usul Ali ibn Abi Thalib.
Mushaf-mushaf Ubai ibn Ka’ab, Abdullah ibn Mas’ud kemudian dicucinya (dalam
teks lain: “dibakar”)[1]
Apakah mushaf seperti mushaf
Abdullah ibn Mas’ud dicuci atau dibakar? Sebelum menjawab pertanyaan ini, saya
akan deskripsikan siapa Abdullah ibn Mas’ud ini, Abdullah ibn Mas’ud adalah
Abdullah ibn Mas’ud ibn Ghafil ibn Habib al-Hudzaly ibn Syamkh ibn Far ibn
Makhzum ibn Shahilah ibn Kahil ibn al-Harits ibn Tamim ibn Sa’ad ibn Hudzail
ibn Mudrikah ibn Ilyas ibn Mudhar ibn Nizar. Beliau adalah salah satu dari al-sabiqun
al-Awwalun (orang-orang yang pertama masuk islam), mengikuti perang badar,
Hijrah dua kali (Habsyah dan Madinah), mengikuti perang yarmuk.[2]
Beliau wafat pada tahun 32 atau 33 Hijriyyah di madinah.[3]
Selanjutnya mengenai
mushaf Abdullah ibn Mas’ud, pada zaman kekhalifahan Utsman terjadi penyeragaman
qira’ah dalam satu mushaf yang kemudian digandakan menjadi bebarapa mushaf.
Gagasan ini mendapat tanggapan yang bervariasi dari sahabat, ada yang menerima
dan ada yang menolak. Bahkan, diceritakan ketika Hudzaifah mengatakan: “qira’ah
Ummu ‘Abd dan qira’ah Abu Musa al-‘Asyari, demi Allah, jika qira’ah tersebut
masih ada, akan saya laporkan kepada Amirul Mukminin (Utsman ibn ‘Affan) agar
dijadikan satu qira’ah”, kemudian Abdullah ibn Mas’ud marah dan berkata kepada
Hudzaifah dengan perkataan yang keras. Tetapi dikatakan pula bahwa Abdullah ibn
Mas’ud kemudian rela dengan gagasan dengan penyeragaman qira’ah ini.[4]
Abu
Hayyan menggolongkan qira’ahnya Abdullah ibn Mas’ud ke dalam qira’ah yang
sahahih (Mutawatir), tetapi jika qira’ahnya itu sesuai dengan qira’ah yang ada
di mushaf al-Imam.
[1]
Abdullah Al-Zanjani, Tarikh al-Qur’an (Bandung: Mizan, 1993) hlm. 92
[2]
Al-Dzahaby, Siyar A’lam al-Nubala’ dalam CD Rom al-Maktabah
al-Syamilah Edisi 3.47
[3]
Ruwwah al-Tahdzibin dalam CD Rom al-Maktabah al-Syamilah Edisi
3.47
[4]
Al-Sijistany, Kitab al-Mashahif (Qatar: Kementrian Waqaf, 1995). Hlm.
202
Tidak ada komentar:
Posting Komentar