Ulumul Hadits

PENGERTIAN HADIS

            Hadis secara bahasa adalah sesuatu yang baru, Sunah secara bahasa adalah Tradisi, sunah adakalanya diikuti total, dimodifikasi dan dirombak total. Sedangkan hadis menurut ulama hadis adalah segala yang disandarkan pada nabi baik itu qouliyyah, fi’liyyah, taqririyyah, sifat nabi dan sirah nabi. Menurut ulama’ fikih adalah dalil-dalil yang berkaitan dengan hukum syara’. Menurut ulama’ ushul fikih adalah dalil-dalil hukum.

            Dr. Nurun Najwa mengatakan, Hadis sama dengan sunah, adalah sama-sama via teks. Sedangan fungsinya hadis adalah:

1.      Menjelaskan ayat-ayat global.

Ex:اقم الصلوة ..........................................

2.      Memberi batasan sesuatu yang jelas.

Ex:والسارق والسارقة فاقطعوا ايديهما............... اي يد؟

3.      Pengecualian.

Lebih jelasnya......

Fungsi hadis ada 3:

1.      Penjelas.

a.       Tafshilul Ijmal.

b.      Taqyidul Mutlaq.

c.       Takhshishul ‘Aam.

Ex: ayat waris.

d.      Taudlihul Musykil.

2.      Penegas.

Ex: ayat Hasad (dengki)

3.      Ketentuan baru dalam syari’ah.

Ex: zina muhshon.

Berbedanya al-Qur’an dengan hadis karena:

1.      Qot’iy

2.      Mutawatir

3.      Ibadah

4.      Redaksi dari Allah

5.      Kuantitas

6.      Qouliyyah

7.      Billafzi

8.      Tidak bisa ditiru

9.      Tidak butuh menyebut periwayat

10.  Sejarah kodifikasi

11.  Penulis khusus

v  Qur’an menjadi asbabul wurudnya hadis

Ex: الم, ن, ق.................................................

v  Hadis menjadi asbabun nuzulnya al-Qur’an

Ex:حديث الافك....................................................................

SEJARAH TRANSMISI HADIS

Pada masa nabi (11 H) transmisi hadis dari mulut ke mulut, juga nabi menyuruh intisyar ar-Riwayah dikarenakan tidak semua sahabat mendengar semua hadis nabi. Dilanjutkan masa sahabat (11-100 H) transmisi hadis dari mulut ke mulut akan tetapi diadakan taqlilur ar-Riwayah dengan cara 2 saksi dan sumpah dalam penyampaian hadis. Dilanjutkan masa tabi’in (abad 2 H) transmisi hadis atas inisiatif Umar bin Abdul Aziz juga intisyar ar-Riwayah dikarenakan wilayah islam semakin luas dan banyak orang-orang bertanya tentang islam. Dilanjutkan masa kodifikasi (abad 3 H) transmisi hadis dengan teks hadis.

SANAD

Penelitian pada sanad yaitu pada:

1.      Kualitas Rawi: adil?, dlobit?, tdak syadz? Dan tidak ‘illat?

2.      Ketersambungan.

Penelitian pada matan adakalanya:

1.      Bil lafdzi (redaksi sama persis)

2.      Bil makna (redaksi yang berbeda)

Nomor 2, lafadz boleh tambah dan juga boleh kurang tetapi maknanya tetap.

            Matan Hadis dikatan shahih manakala:

1.      Tidak mengandung syadz (dikatakan syadz apabila bertentangan dengan al-Qur’an, logika dan hadis shahih)

2.      Tidak mengandung ‘illat (kesalahan pada redaksi matan)

TAKHRIJUL HADIS

Fungsi takhrij yaitu melacak hadis dari sumber asli kitab hadis dengan variasi sanad dan matannya. Metode takhrij ada 2:

1.      Manual

2.      Elektronik

Metode takhrij manual yaitu orientasinya pada:

1.      Nama rawi pertama (akhir sanad)

Kelebihannya ialah mengetahui hadis-hadis yang diriwayatkan oleh sahabat yang kita cari, kekurangannya ialah kita kesulitan mencari hadis.

2.      Awal lafadz

Kelebihannya ialah lebih cepat mencari hadis yang kita tuju, kekurangannya ialah jika hadis yang dicara riwayat bil makna maka kita akan kesulitan.

3.      Sebagian lafadz (di awal, tengah dan akhir)

Kelebihannya ialah kita akan mudah mencari hadis dari berbagai cara, kekurangannya ialah kitab yang memuat cara ini terlalu tebal, bagi pemula harus paham bahasa arab.

4.      Tema hadis

Kelebihannya ialah hadis yang berdasarkan tema lebih banyak, kekurangannya ialah kesulitan apa tema hadis yang kita cari, hadisnya ada yang disebut berulang-ulang.

5.      Status/sifat hadis

Kelebihannya ialah lebih detail mengetahui status hadis, lebih banyak tahu hadis, kekurangannya ialah butuh pngetahuan yang mendalam tentang sifat-sifat hadis.

            Metode takhrij dengan elektronik (CD mausu’ah):

Ø  Dengan nomor hadis:

1.      Klik nama kitab

2.      Tulis nomor

3.      Klik gambar buku terbuka

Ø  Dengan potongan kata pada matan:

1.      Klik bahts

2.      Klik i’rod

3.      Tulis kata

Ø  Dengan alfabetis

1.      Klik bahts

2.      Klik athroful hadis

CONTOH BAGAN SANAD

اذا كانوا ثلاثة فلا يتناجى اثنان دون الثالث

رسول الله

عبد الله

نافع

مالك

عبد الله ابن يوسف

البخاري

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KWALITAS HADIS

            Bab ini diawali dengan pertanyaan: Kenapa dalam teks hadis tidak seperti al-Qur’an (seragam)?.

            Faktor pengaruh kwalitas hadis:

1.      Pada sanad:

1.      Tidak muttashil (beda zaman, bukan guru dan murid dan tidak pernah satu tempat)

2.      Kualitas rawi (kepribadian yang shalih, intelektual yang bagus)

3.      Kesalahan

2.      Pada matan:

1.      Penambahan, pengurangan dan penggantian tanpa kejelasan dari rawi.

2.      Kontradiksi dengan al-Qur’an, hadis shahih, logika, sains dan sejarah.

v  6 Kemungkinan hadis:

1.      Sanadnya shahih matannya shahih.

2.      Sanadnya shahih matannya dhaif.

3.      Sanadnya hasan matannya shahih.

4.      Sanadnya hasan matannya dhaif.

5.      Sanadnya dhaif matannya shahih.

6.      Sanadnya dhaif matannya dhaif.

HADIS SHAHIH

Hadis dikatakan shahih manakala:

1.      Rawinya adil (berkepribadian shalih) dikatakan tsiqoh.

2.      Rawinya dlabit (intelektualnya bagus) dikatakan tsiqoh.

3.      Sanadnya muttashil.

4.      Ghair syadz (tidak bertentangan dengan al-Qur’an, hadis shahih dll.)

5.      Ghair ‘illat (tidak ada penambahan, pengurangan dan penggantian baik itu di sanad ataupun di matan)

Ex: hadis bukhori no.2611

Rawinya ada 37, 26 rawi yang sahih lidzatihi, 11 rawi yang hasan lidzatihi, hadisnya dikatakan sahih, sedangkan hadis yang diriwayatkan oleh 11 rawi dapat dikatakan hadis sahih lighoirihi.

• Hadis Shahih lighairihi adalah hadis hasan setelah diakumulasikan dengan hadis-hadis yang shahih.

·         Hadis hasan itu matannya tidak bermasalah, tetapi sanadnya bermasalah.

·         Hadis hasan lighairihi itu hadis itu aslinya hadis dloif, jadi tidak boleh diamalkan.

·         Istilah lighairihi ada setelah akumulasi semua rawi.