Rabu, 16 Mei 2012

Cara Menulis Karya Ilmiah



BAB II
FORMAT PENULISAN

            Format penulisan proposal dan skripsi pada dasarnya adalah sama yang meliputi kertas dan ukurannya, sistem penulisan, sistem penomoran, kutipan, footnotes dan daftar pustaka.
A.     Kertas dan Ukurannya
1.   Naskah proposal dan skripsi diketik di atas kertas HVS 80 gram, ukuran kwarto (A4) berwarna putih (2 1,5 cm. x 28 cm.), dan tidak bolak balik.
2.   Sampul luar skripsi dijilid hard cover berwarna biru muda (sesuai warna bendera Fakultas Ushuluddin).
B.     Sistem Penulisan
1.   Naskah diketik menggunakan font Times New Roman 12 kualitas baik.
2.   Penulisan lambang, huruf-huruf tertentu, yang tidak terdapat dalam font Times New Roman, bisa dengan bantuan font Times New Arabic.
3.   Pengetikan judul pada halaman sampul luar dan sampul dalam menggunakan font Times New Roman 16.
4.   Istilah asing yang belum dibakukan menurut EYD dan KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) dicetak miring (italic).
5. Transliterasi huruf Arab ke dalam tulisan Latin menggunakan ketentuan sebagaimana diatur pada lampiran buku ini.
6.  Penggunaan huruf kapital untuk nama, singkatan, judul bab, berpedoman pada tata tulis sebagaimana diatur dalam EYD.
7.   Ketentuan spasi dan batas-batas tepi pengetikan adalah sebagai berikut:
a.   Seluruh naskah harus ditulis dengan jarak antar baris 2 (dua) spasi, kecuali:
1)   Jarak antara judul bab dan subbab adalah 4 (empat) spasi;
2)   Kutipan langsung yang lebih dari 5 (lima) baris diketik 1 (satu) spasi, pada alinea tersendiri. Semua baris diketik pada batas lima ketukan dan garis margin sebelah kiri tanpa tanda kutip
3)  Kutipan langsung yang kurang dari lima baris, maka langsung dintegrasikan ke dalam teks dengan diberi tanda kutip ganda pada awal dan akhir
4)   Catatan kaki (footnote) dan Daftar Pustaka ditulis 1 (satu) spasi. Jarak antara Footnote atau Daftar Pustaka satu dan lainnya ditulis 2 (dua) spasi.
b.   Alinea baru dimulai 7 (tujuh) ketukan dari batas margin sebelah kiri.
c.   Batas margin :
1) tepi atas          : 4 cm.
2) tepi bawah     : 3 cm.
3) tepi kiri           : 4 cm
4) tepi kanan      : 3 cm.
8.   Penulisan bab, subbab dan anak subbab diatur sebagai berikut:
a.   Nomor urut bab ditulis dengan angka Romawi diletakkan secara simetris (centre) di atas nama bab.
b. Nama bab diketik dengan huruf kapital dan ditebalkan (bold), simetris (centre) tanpa titik.
c.   Nomor urut subbab ditulis dengan huruf kapital secara alfabetis.
d.   Setiap kata dalam judul subbab diawali dengan huruf kapital.
e.   Penulisan nomor anak subbab ditulis dengan angka Arab.
f.   Penulisan anak subbab dimulai tegak lurus di bawah huruf pertama subbab. Penulisan judul anak subbab diawali dengan huruf kapital.
g.   Penomeran setelah anak subbab diatur sebagaimana contoh berikut:

BAB II
AGAMA DAN MASYARAKAT
A.  Pengertian Agama
B.  Pengertian Masyarakat
1.   Pengertian Agama menurut Bahasa
2.   Pengertian Agama menurut Istilah
a.   Maksud yang Terkandung dalam Agama
b.   Maksud yang Terkandung dalam Masyarakat
1    Unsur-unsur Agama
2)   Unsur-unsur Masyarakat
a)   Bentuk Agama
b)   Bentuk Masyarakat
(1) ………………………..
(2) ………………………..
      (a) …………………….
      (b) …………………….
C.  Penomoran Halaman
1.   Nomor halaman bagian awal skripsi, yang terdiri dari halaman sampul luar, sampul dalam, nota dinas, pengesahan, motto dan persembahan, abstrak, kata pengantar, daftar isi, daftar lampiran (jika ada), daftar singkatan (jika ada), pedoman transliterasi yang digunakan (jika ada), ditulis dengan menggunakan angka Romawi kecil dimulai sejak halaman sampul dalam yang ditempatkan pada bagian bawah tengah.
2.   Nomor halaman bagian utama skripsi (bab pendahuluan sampai bab penutup) dan bagian akhir skripsi (daftar pustaka, lampiran-lampiran, misalnya surat izin penelitiaan, daftar informan dan riwayat hidup penulis) ditulis dengan angka Arab (1,2,3 dan seterusnya), diketik di bagian kanan atas dengan jarak 3 (tiga) cm dan batas tepi kanan 2.5 cm dari tepi atas.

D. Penulisan Sumber
            Tata cara penulisan sumber mencakup tiga hal: kutipan, catatan kaki, dan daftar pustaka.
1.   Kutipan
Kutipan digunakan untuk melengkapi bahan-bahan dan memperkuat uraian atau argumen sejauh yang diperlukan oleh penulis. Sumber kutipan bisa diperoleh melalui tulisan maupun hasil wawancara, observasi serta angket.
Kutipan dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
a.   Kutipan Langsung
Kutipan Iangsung adalah jenis kutipan yang harus sama dengan aslinya tentang susunan kata, ejaannya, maupun tanda bacaannya. Terdapat 3 cara pengutipan:
1)   Kutipan ditulis sesuai bahasa aslinya baik bahasa Indonesia maupun bahasa asing.
2)   Kutipan berbahasa asing harus diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia.
b.   Kutipan Tidak Langsung
Kutipan tidak langsung adalah kutipan yang mengambil intisari atau ide pokoknya saja kemudian penulis menggunakan bahasanya sendiri, namun penulis tetap harus mencantumkan sumber rujukan (catatan kaki). Dengan ketentuan sebagai berikut:
1)   Setiap kutipan diberi nomor pada akhir kutipan, bukan di belakang nama pengarang yang dikutip atau kalimat pengantar kutipan.
2)   Nomor kutipan dibuat secara berurutan pada setiap bab.
3)   Nomor kutipan diangkat sedikit di atas baris biasa (1/2 spasi), tanpa kurung tutup dan titik di belakangnya.
2. Catatan Kaki
a.   Nama pengarang
1)   Gelar kesarjanaan tidak dicantumkan.
2)   Pengarang yang memiliki nama lebih dan dua suku kata, tidak dibalik serta ditulis secara benar dan konsisten. Termasuk jika memiliki singkatan, ditulis apa adanya, misalnya AM. Saefuddin, A. Hanafi.
3)   Pengarang yang terdiri dan 2 (dua) orang harus dicantumkan semuanya.
4)   Pengarang yang terdiri dan 3 (tiga) orang atau lebih dicantumkan nama pengarang pertama yang diikuti dengan singkatan (dkk.) Jika di antara para pengarang itu terdapat seorang editornya. maka nama editor itu yang dicantumkan dengan diikuti singkatan (ed).
5)   Jika tidak ada nama pengarang, maka dicanturnkan nama badan, lembaga, perkumpulan. perusahaan, negara dan sebagainya yang menerbitkan. Contoh:
6 Departemen Agama,  Al-Qur’an dan Terjemahnya (Semarang: Menara Kudus, 1990), hlm. 10.
b.   Nama buku, majalah, jurnal, surat kabar
1)   Nama buku, termasuk kamus, ensiklopedi, majalah, jurnal dan surat kabar harus dicetak miring.  
2)   Penulisan judul harus lengkap, termasuk subjudul.
Contoh:
a)   Buku dengan satu orang pengarang
7Nashir, Agama & Krisis Kernanusiaan Modern (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1997), hlm. 67.
b)   Buku dengan dua orang pengarang
8 S. Woodworth dan Donal G. Marquis, Psychology (New York: Henry Hoit and Company, 1947), hlm. 47.
c)   Buku dengan tiga pengarang atau lebih
9Arifin (dkk.), Spiritualitas Islam dan Peradaban Masa Depan (Yogyakarta: Sipress, 1996), hlm. 76.
d)   Artikel yang ditulis di dalam buku yang merupakan kumpulan karangan:
10M. Yusuf, "Tafsir al-Tabari" dalam   M. Alfatih Suryadilaga (ed.), Membahas Kitab Tafsir (Yogyakarta: TH Press, 2006), hlm. 98.
e)   Buku yang diterjemahkan, ditulis nama asli pengarangnya, judul buku terjemahan bukan judul aslinya dan nama penerjemahnya:
11W. Crapps, Dialog Psikologi dan Agama terj. A.M. Hardjana (Yogyakarta: Kanisius, 1993), hlm. 45.
   Hal-hal lain yang perlu diperhatikan:
1)   Nama penulis buku ditulis lengkap diikuti dengan koma
2)   Judul buku dicetak miring (Italic).
3)   Nama penerjemah harus dicantumkan dan ditempatkan sesudah judul buku terjemahan yang diikuti tanda baca koma dan singkatan “terj.” (terjemahan).
4)   Sebelum tanda buka kurung yang mendahului tempat terbit tidak ada tanda baca apapun.
5)   Tempat terbit diikuti dengan titik dua (:)
6)   Singkatan “dkk.” (dan kawan-kawan) dan ‘ed.” (editor) diletakkan dalam dua tanda kurung.
7)   Halaman disingkat dengan ‘hlm.”.
c.   Majalah dan jurnal diatur sebagai berikut:
1)   Nama pengarang
2)   Judul artikel di antara dua tanda kutip
3)   Nama majalah dan jurnal dicetak miring
4)   Nomor seri penerbitan ditulis dengan angka Romawi besar
5)   Bagian dan tahun penerbitan
6)   Nomor halaman yang dikutip.
Contoh majalah:
12 Naim, ‘Mengapa Orang Minang Merantau”, Tempo. 31 Januari 2006, hlm. 46.
Contoh jurnal:
13Atho Mudzhar. “Teori-teori tentang Jatuhnya Daulat Bani Umayyah dan Bangkitnya Daulat Bani Abbasiyah”, Al-Jami’ah, XV, Oktober 1997, hlm. 67.
d.   Surat Kabar
14Munawar Ahmad, "Pembiayaan Pendidikan" dalam Republika, 4  Maret 2007, hlm. 6.
e.   Karangan yang tidak diterbitkan:
15Ahmad Markum,  ”Wanita dalam al-Qur’an: Kajian Tematik”, Skripsi Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta,  2007, hlm. 87.
f.    Ensikiopedi ditulis nama pengarang artikel, judul, jilid dan halaman yang dikutip.
16J. Boullata. “ljaz dalam The Encyclopedia of  Religion, VIII, hIm. 87-89.  
g.   Bahan yang dikutip dan pengarang lain:
18Pantheisnie Ibn Arabi (Jakarta: Gramedia. 1998), hlm. 6, dikutip dari Majid Fakhry,  A History of Islamic Philosophy (New York: Columbia University Press, 1983), hlm. 65.
h.   Wawancara ditulis nama orang yang diwawancarai, jabatannya, tempat  dan tanggal wawancara:
19 Wawancara dengan M. Najib, Pengasuh Pondok al-Amin  Paciran Lamongan, di Lamongan tanggal 7 Mei 2007.
i.   

Sumber dari internet: nama penulis, judul artikel dengan tanda petik, alamat web site, dan tanggal akses.
19Luthfi Assyaukanie,  "Musyarraf Bearada dalam Kepungan" dalam www. Islamlib.com, diakses tanggal 24 Agustus 2007. 
j.    CD al-Qur'an atau Hadis atau CD lainnya ditulis dengan menyebutkan nama pengarang, judul rujukan, letak sumber rujukan dan
19 Q.S. al-Nisa>' (4): 17. CD al-Qur'an al-Karim , Global  Islamic Software, 1991-1997.
20Hadis Riwayat Muslim, S}ah}i>h} Muslim,  Kita>b Fad}a>il, Ba>b Z|ikr Kaunih Khatam al-Nabiyyi>n, No. 4237, CD Mawsu>'ah al-H}adi>s| al-Syari>f , Global  Islamic Software, 1991-1997.

Teknis pengetikan catatan kaki antara lain:
a.   Penomoran berurutan pada setiap bab.
b.   Nomor urut diangkat sedikit (spasi), dimulai tujuh ketukan dan garis margin biasa sebelah kiri, tanpa kurung tutup dan titik.
c.   Penulisan catatan kaki harus pada halaman yang bersangkutan, tidak boleh pada halaman lain.

3.   Pengulangan Penulisan Sumber
Istilah ibid., op.cit., dan loc. cit  tidak diberlakukan lagi. Sebagai gantinya penulisan sumber yang berulang diatur sebagai berikut.
Suatu kutipan yang diambil dari sumber yang sama dengan sumber sebelumnya dengan atau tanpa diselingi sumber lainnya ditulis dengan menulis nama pengarang, tiga kata pertama dari judul, halaman, tanpa data publikasi, sebagaimana contoh berikut.
19K. Hitti, History of the Arabs (London:McMillan & Co. Ltd., 1961), hlm. 76.
20K. Hitti, History of the Arabs, hlm. 89.  
21Fatimah Husein, Muslim Christian Relation in the New Order Indonesia (Bandung: Mizan, 2005),  hlm. 25.
22K. Hitti, History of the Arabs, hlm. 89.  

4.   Daftar Pustaka
Daftar Pustaka atau bibliografi adalah daftar buku atau sumber yang digunakan dalam penulisan. Termasuk di dalam Daftar Pustaka adalah majaiah. jurnal, kamus,  ensikiopedi, surat kabar dan sebagainya. Jika sumber tadi diperoleh dari wawancara, maka harus ditulis pula daftar informan lengkap dengan nama,  umur, pekerjaan atau jabatan pada halaman tersendiri. Adapun tatacara penulisan daftar pustaka adalah sebagai berikut:
a.   Disusun secara alfabetis dan tidak perlu diberi nomor urut
b.   Nama pengarang dibalik atau ditulis nama belakangnya lebih dahulu.
c.   Secara urut penulisannya adalah: nama pengarang, judul buku, tempat atau kota, penerbit dan tahun penerbitan. Ketentuan yang sama berlaku pula untuk jurnal, majalah, ensikiopedi, kamus dan surat kabar.
d.   Halaman yang dikutip tidak perlu dicantumkan.
e.   Setiap awal kata benda dan kata kerja dalam judul buku ditulis dengan huruf kapital. Judul buku harus dicetak miring (italic).
f.    Jarak antara sumber satu dengan lainnya 2 (dua) spasi.
g.   Baris pertama, yang dimulai dengan nama akhir pengarang, diketik pada garis margin biasa, selanjutnya ditulis 7 (tujuh) huruf menjorok ke dalam.
h.   Jika pengarang sama dan judul bukunya berbeda, dua atau Iebih, maka pada buku kedua cukup diberi garis horisontal sepanjang 7 (tujuh) ketukan ketik, tidak usah ditulis nama pengarangnya.
i.    Khusus daftar informan dicantumkan dalarn halaman tersendiri.

Contoh penulisan daftar pustaka:

Abdurrahman, Moeslim. "Posisi Berbeda Agama dalarn Kehidupan Sosial di Pedesaan" dalam Mulyanto Sumardi, Penelitian Agama: Masalah dan Pemikiran. Jakarta: Sinar Harapan. 1982.
Ali, A. Mukti.  Mendalami Beberapa Aspek Ajaran Islam. Bandung: Mizan, 1991.
---------- Beberapa Persoalan Agama Dewasa ini. Jakarta: Rajawali. 1987.
Ali, A. Yusuf. The Holy Qur’an, Translation and Comnientary. Lahore: Islamic Propagation Centre International, 1993.
Boullata, Issa J. "I'jaz" dalam The Encyclopedia of Religion. VII. New York: McMilIan Publishing Company, 1987
Hatta, Muhammad. Pengantar ke Jalan Ilahi dan Pengetahuan. Jakarta: Bulan Bintang, 1968.
Qutb, Sayyid. Fi> Zila>l aI-Qur’a>n. Beirut: Majma' al-Buhus al-Islamy, 1980.
Thayib, Anshari (ed.). HAM dan Pluralisme Agama. Surabaya: PPSK, 1997.

Perhatikan kembali contoh-contoh di atas, dan ingat-ingatlah hal-hal berikut:
a.   Sesudah nama pengarang adalah titik. Jika nama pengarang diikuti dengan singkatan (dkk.) atau (ed.), maka titik tersebut ditempatkan sesudah singkatan tadi.
b.   Judul artikel ditempatkan di antara dua tanda petik, diikuti dengan koma dan keterangan buku tempat artikel tersebut, yang dimulai dengan nama pengarang buku (tidak dibalik), judul buku dan seterusnya.
c.   Sesudah judul buku atau nama penerjemah (jika buku terjemahan) atau nomor jilid. Cetak dan seterusnya adalah titik.
d.   Tanda kurung buka sebelum tempat terbit dan kurung tutup sesudah tahun terbit, yang semula ada pada catatan kaki, dihilangkan dan sesudah tahun diberi tanda titik.

E. Isi Skripsi
Isi skripsi terdiri atas 3 (tiga) bagian, dengan urutan sebagai berikut: bagian awal; bagian utama bagian akhir.
1.   Bagian Awal
a.   Bagian awal skripsi terdiri dan: halaman sampul luar, halaman sampul dalam. halaman nota dinas, halaman pengesahan, halaman motto (bila perlu),  halaman persembahan (bila perlu), halaman transliterasi, halaman abstrak, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel (kalau ada), daftar lampiran (kalau ada), daftar lambang atau singkatan dan gambar (kalau ada).
b.   Bagian awal skripsi diberi nomor halaman angka Romawi kecil, dimulal dan halaman sampul dalam
c.   Halaman sampul luar memuat: judul skripsi, lambang UIN Sunan Kalijaga, maksud skripsi, nama dan nomor induk mahasiswa, nama Jurusan dan nama Fakultas, UIN Sunan Kalijaga dan tahun penyelesaian skripsi.
2.   Bagian Utama
a.   Bagian utama skripsi berisi: pendahuluan, penyajian hasil penelitian, dan penutup.
b.   Pendahuluan berisi: latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan kegunaan pembahasan atau penelitian, hipotesis (jika perlu), metodologi penelitian, tinjauan atau telaah pustaka dan sistematika penulisan.
c.   Untuk penelitian lapangan antara lain memuat: penentuan variabel pokok, penentuan populasi, penentuan sampel (jika ada), metode dan teknik pengumpulan data, instrumen pengumpulan data dan teknik analisis.
d.   Hasil penelitian diajukan dalam bentuk yang ringkas, padat, dan komunikatif sesuai dengan wilayah populasi dan obyek penelitian.
e.   Kesimpulan berupa jawaban singkat dan disesuaikan dengan perumusan masalah yang diajukan.
f.    Saran hendaknya berdasarkan hasil penelitian dan harus menyebutkan secara jelas kepada siapa saran itu ditujukan.
3.   Bagian Akhir
a.   Bagian akhir memuat hal-hal yang penting dan relevan dengan penelitian tetapi tidak perlu dimuat pada bagian utama, yang terdiri atas daftar pustaka, lampiran-lampiran dan daftar riwayat hidup.
b.   Daftar pustaka berupa karya tulis yang digunakan sebagai acuan baik pada waktu mengadakan penelitian maupun waktu menulis skripsi yang berupa buku, laporan penelitian, karangan dalam majalah, bulletin ilrniah, ensikiopedi dan sebagainya.
c.   Lampiran berupa instrumen pengumpulan data, tabel kerja, analisis statistik, surat izin atau bukti pelaksanaan penelitian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar